Beredar sebuah pesan berantai WhatsApp yang menyebutkan kejadian bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar dikendalikan dari jarak jauh. Pelakunya adalah Partai Komunis Indonesia (PKI) dan diledakan menggunakan remot.
Dikutip dari Medcom.id, klaim kejadian bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar dikendalikan dari jarak jauh dan dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) menggunakan remot adalah tidak benar. Faktanya, bom di depan Gereja Katedral Makassar adalah insiden bom bunuh diri dan pelakunya merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terlibat dalam penyerangan di Filipina beberapa waktu lalu.