Beredar broadcast di whatsapp dengan narasi "Di informasikan kepada semeton, di seririt akan lagi terjadi bencana seperti pada tahun 1976, tinggal menunggu waktu kapan akan terjadi yg di sertai sunami, krn dari organisasi badan dunia di bawah PBB, yaitu UNESCO tentang bencana alam....skr berkunjung langsung ke desa pengastulan,krn ada lempengan patahan di sebelah utara desa pengastulan yang swaktu - waktu akan jatuh sehingga terjadi gempa yg di sertai sunami ....de meli tanah dekat pantai BTN,krn BMKG nasional sdh memastikan akan terjadi bencana sunami di wilayah kecamatan seririt, entah kapan akan terjadi....????????????"
Dari narasi pada pesan broadcast tersebut menggiring opini bahwa UNESCO berkunjung ke Desa Pengastulan karena ada lempengan patahan di sebelah utara Desa Pengastulan , padahal dari informasi yang kami dapatkan bahwa Kedatangan tim UNESCO ke Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Kab. Buleleng adalah untuk melakukan Verifikasi Lapangan dengan melihat kesiapan masyarakat di desa Pengastulan melaksanakan 12 indikator siaga tsunami. Desa Pengastulan berpotensi mendapatkan pengakuan sebagai komunitas siaga bencana tsunami (tsunami ready community) karena telah mendapatkan pengakuan di tingkat nasional.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, mengatakan pengakuan Desa Pengastulan sebagai Desa Siaga Bencana Tsunami nantinya bisa menjadi pemicu masyarakat untuk memahami secara betul mitigasi bencana gempa bumi yang berpotensi tsunami.
“Verifikasi ini diharapkan dapat menambah semangat masyarakat agar lebih waspada dengan gempa bumi yang berpotensi tsunami. Apalagi Desa Pengastulan pernah mengalami gempa bumi dan tsunami di tahun 1976,”
