Berdasarkan hasil penelusuran, video yang berdurasi 35 detik tersebut hanya merupakan sebuah suntingan yang dibuat secara digital dan beredar berulang kali di media sosial.
Dilansir dari Kompas.com saat mengonfirmasi video tersebut kepada Peneliti di Pussainsa LAPAN, Andi Pangerang menjelaskan video tersebut hanya editan dan menyandingkannya dengan narasi bahwa itu adalah gerhana bulan menjadikannya misinformasi.
“Videonya sendiri lebih ke editan, atau ya bahasa teknisnya: simulasi. Karena dengan jarak bulan saat ini (384.400 km), ukurannya (yang terlihat oleh mata) juga masih segitu, tidak sebesar di video,” imbuh Andi.
Video bulan terebut juga ditemukan pada akun TikTok @LaryLoo. Pada akun tersebut juga ditemukan video lain yang dibuat secara digital. Artikel serupa juga pernah dibahas di turnbackhoax.id dengan judul [SALAH] Video Penampakan Bulan di Perbatasan Rusia dan Kanada pada 15 Oktober 2021.
Dengan demikian, video bulan yang diklaim muncul di kutub utara adalah salah dan hanya merupakan suntingan digital, sehingga masuk ke dalam kategori konteks yang salah.