Beredar sebuah unggahan di media sosial yang menyebut para ilmuwan melakukan konspirasi dengan mengaitkan telur sebagai pemicu risiko pembekuan darah untuk menutupi efek samping berbahaya dari vaksin Covid-19.
Faktanya, klaim ilmuwan sengaja mengaitkan telur sebagai pemicu risiko pembekuan darah untuk menutupi efek vaksin Covid-19 adalah keliru. Dilansir dari Agence France-Presse (AFP), studi yang dirujuk dalam artikel tersebut diterbitkan bertahun-tahun sebelum pandemi Covid-19 melanda dan meneliti risiko penyakit kardiovaskular yang terkait dengan suplemen nutrisi. Adapun tuduhan bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan risiko pembekuan darah juga telah banyak dibantah. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan bahwa reaksi parah setelah vaksinasi Covid-19 jarang terjadi.