Beredar sebuah unggahan video di media sosial Instagram yang mengeklaim pemberian vaksin polio tipe-2 kepada anak-anak justru dapat memicu adanya wabah penyakit polio di Indonesia.
Faktanya, dilansir dari tirto.id, klaim tersebut adalah tidak benar. Dikutip dari kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI dr. Prima Yosephine, M.K.M, menjelaskan bahwa dalam rangka penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa) dan pencegahan meluasnya transmisi virus polio. Sejumlah pihak, termasuk Komite Imunisasi Nasional (KIN), Komite Ahli Surveilans PD31, WHO (world health organization), dan UNICEF (united nations international children's) justru merekomendasikan adanya pemberian imunisasi tambahan polio secara masal dan serentak di seluruh wilayah Indonesia. Imunisasi polio lengkap diberikan melalui kombinasi dua jenis imunisasi polio, yaitu imunisasi polio tetes dan imunisasi polio suntik agar terbentuknya kekebalan yang optimal. Vaksin yang akan digunakan adalah vaksin polio tetes novel Oral Polio vaccine Type 2 (nOPV2). Melalui situs resminya www.who.int, WHO menyebut bahwa cakupan vaksinasi yang kurang optimal dapat meningkatkan risiko penularan dan berdampak pada kesehatan manusia.