Beredar sebuah unggahan di media sosial X/Twitter yang mengeklaim bahwa teori yang mengaitkan respons imun dengan reaksi tubuh yang menerima racun. "Respons imun" sebenarnya berarti orang tersebut keracunan. "Respons imun" adalah penutup untuk reaksi tubuh terhadap racun. Faktanya, klaim tersebut tidak benar. Dilansir dari tirto.id, narasi respon imun dari vaksin yang menyebabkan keracunan adalah salah dan menyesatkan. Para ahli kesehatan menjelaskan kalau respons imun dari vaksin bekerja dengan melawan zat berbahaya dalam tubuh. Selain itu, vaksin juga memicu respons imun untuk membentuk sistem kekebalan tubuh. Cara kerja vaksin sendiri memasukkan dosis kecil virus yang sudah mati sehingga tidak dapat menyebabkan keracunan. Vaksin yang diedarkan juga telah melalui tahap uji coba ilmiah yang ketat dan panjang serta proses sertifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan regulasi negara untuk memastikan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif.