Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang menampilkan gerakan bulan yang sangat cepat dan juga besar. Video tersebut dinarasikan sebagai gerhana bulan yang terjadi di kutub utara.
Setelah ditelusuri, Peneliti di Pussainsa LAPAN, Andi Pangerang mengatakan video tersebut bukan video gerhana bulan. Tapi video simulasi seandainya bulan berjarak 10 kali lebih dekat dibandingkan dengan saat ini. Selain itu, jika video tersebut dikaitkan dengan Gerhana Bulan Total (GBT) yang terjadi 26 Mei lalu juga tidak tepat. Andi menjelaskan bahwa GBT lalu tidak bisa disaksikan di kedua kutub.