Beredar sebuah unggahan di media sosial yang menyebutkan bahwa Covid-19 subvarian Omicron XBB lima kali lebih beracun dan mematikan daripada varian Delta. Disebutkan juga bahwa gejala varian baru ini tidak disertai batuk dan demam.
Faktanya, dilansir dari liputan6.com, klaim yang menyebutkan gejala baru Covid-19 subvarian Omicron XBB lima kali lebih beracun dan mematikan daripada varian Delta adalah tidak benar. Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dr. Mohammad Syahril menyampaikan bahwa tingkat penyebaran subvarian XBB memang tergolong cepat sebagaimana subvarian Omicron yang lalu. Namun, Subvarian XBB memiliki tingkat fatalitas maupun angka kesakitan rumah sakit yang tidak terlalu tinggi. Gejalanya meliputi batuk, pilek, demam, badan lemah, dan seterusnya. Namun, tidak separah varian yang sebelumnya. Hal itu dikarenakan sifat atau spesifikasi virus tersebut serta adanya antibodi vaksin yang sudah diberikan pada tubuh sebelumnya. Hal senada juga disampaikan Ketua Satgas Covid-19 IDI Erlina Burhan yang mengatakan bahwa sejauh ini belum ada laporan resmi yang menyebutkan Covid-19 subvarian XBB menyebabkan gejala yang lebih berat dari gejala pada umumnya.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...