Beredar sebuah kabar yang viral di media sosial tentang seorang kakek di Ciruas yang hidup sebatang kara dan kelaparan. Dalam berbagai narasi yang beredar, dikabarkan bahwa sang kakek sampai memakan kapuk bantal untuk mengganjal perutnya.
Faktanya, berdasarkan rilis siaran pers Kemensos No. 215/SJ-HMS/PERS/PP/06/2020, aparat Desa setempat beserta keluarga menyampaikan kepada Salahuddin Yahya, selaku Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kemensos, bahwa Kakek Jahrani tidak kelaparan dan tidak makan kapuk sebagaimana yang viral diberitakan. “Makanan ada pak. Tidak benar makan kapuk. Ceritanya, ada keponakan yang biasa menunggu Kakek Jahrani. Tetapi karena ada keluarga yang meninggal, ia pergi. Setelah ditinggal Kakek Jahrani merangkak keluar rumah sambil mulutnya ada kapuk,” kata Ny. Bakrah (40), keponakan Kakek Jahrani. Sementara itu, Kementerian Sosial telah bergerak cepat memastikan kondisi Kakek Jahrani. Melalui pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Kakek Jahrani sudah mendapat perhatian dari pemerintah. Atas arahan Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Salahuddin Yahya langsung datang hadir dan menyapa kakek Jahrani dan keluarganya serta memberikan bantuan sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan juga sebagai implementasi slogan #KemensosHADIR.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...