Beredar narasi di media sosial yang mengklaim bahwa virus mati yang terdapat di dalam vaksin Sinovac bisa hidup lagi.
Dilansir dari health detik.com, vaksin COVID-19 Sinovac dikembangkan dengan metode inactivated. Artinya virus yang berada dalam vaksin sudah dimatikan dan tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan. Sementara itu, vaksin Sinovac menggunakan partikel virus SARS-CoV-2 yakni virus Corona penyebab Covid-19, yang telah dimatikan, atau genomnya telah dirusak. Partikel virus yang sudah dimatikan ini nantinya akan berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh tanpa risiko penyakit serius. WHO juga menyebut metode inactivated virus ini sebagai salah satu dari tujuh teknologi pengembangan vaksin.
https://web.facebook.com/official.jabarsaberhoaks/posts/752053992395856
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...