Beredar unggahan di media sosial Facebook berupa gambar tangkapan layar dari Google Maps yang menunjukkan foto satelit wilayah Tanjung Tapalang, Sulawesi Barat (Sulbar). Dalam foto satelit tersebut terlihat galur-galur berwarna biru tua di bagian laut dan di klaim merupakan foto retakan bawah laut akibat gempa Sulawesi Barat.
Faktanya, klaim bahwa foto satelit tersebut menunjukkan retakan bawah laut akibat gempa Sulawesi Barat adalah keliru. Garis-garis berwarna biru tua itu memang terlihat dalam foto satelit wilayah Tanjung Tapalang, Sulbar, di Google Maps. Namun, garis-garis tersebut bukan retakan bawah laut akibat gempa, melainkan proses alami karena adanya batuan atau material yang lemah yang kemudian tergerus air atau terdeformasi. Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, struktur dasar laut memiliki batuan atau material yang lemah sehingga mudah tergerus air atau terdeformasi. Struktur ini sama dengan struktur yang ada di darat, yang terjadi secara alamiah.
https://turnbackhoax.id/2021/02/05/salah-foto-satelit-retakan-bawah-laut-akibat-gempa-sulbar/
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...