Beredar informasi sebuah unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa hasil tes PCR tidak tepat karena tidak mencontoh mesin kultur pembiakan anggrek.
Klaim yang menyebutkan hasil tes PCR tidak tepat karena tidak mencontoh mesin kultur pembiakan anggrek tidak benar alias hoaks. Faktanya menurut Ahli Patologi Klinis sekaligus Direktur RS UNS Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan, pada kasus awal Covid-19, semua pemeriksaan dilakukan bertahap sejak PCR mulai kultur sampais squencing. Tonang juga menjelaskan bahwa waktu itu kasusnya baru sedikit. Dari sana terkumpul data bahwa PCR dapat digunakan karena tingkat kesesuaiannya dengan hasil kultur dan squencing genom.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...