Beredar kabar di media sosial yang menyebutkan bahwa vaksin Sinovac merupakan vaksin yang diperuntukkan bagi ayam. Informasi itu juga mengklaim bahwa barcode vaksin asli ditukar dengan vaksin plasebo untuk menipu KIPI. Unggahan yang menyertakan tangkapan layar berita dari salah satu situs media online yang berjudul "Guru di Kota Tegal Meninggal Usai Divaksin Sinovac" tersebut ramai beredar di laman media sosial Facebook.
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo.co, klaim bahwa vaksin Covid-19 Sinovac diperuntukkan bagi ayam, serta barcode aslinya ditukar adalah keliru. Faktanya, vaksin Sinovac ditujukan untuk memberi perlindungan terhadap manusia dari infeksi Covid-19. Produksi vaksin Sinovac juga telah memenuhi standar pembuatan vaksin, yakni melalui uji coba terhadap binatang dan uji klinis terhadap manusia. Dengan demikian, penggunaan vaksin Sinovac di Indonesia bukan sebagai kelinci percobaan. Selain Indonesia, tiga negara lain yakni Turki, Brazil, dan Chili juga menggunakan vaksin Sinovac. Menurut Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.TropPaed, bahwa penukaran kode vaksin Sinovac tidak sesederhana seperti pada klaim yang beredar tersebut. Barcode vaksin melalui satu sistem yang sama sejak selesai diproduksi di Cina hingga disuntikkan kepada penerima vaksin. Sistem satu pintu ini diterapkan untuk memudahkan pelacakan dan distribusi serta mencegah tindakan pemalsuan terhadap sebuah vaksin.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...