Beredar sebuah hasil tangkapan layar pada sosial media Facebook yang berisi informasi terkait kadar antibodi setelah divaksin Covid-19. Dalam tangkapan layar tersebut terdapat grafik yang diklaim sebagai informasi antibodi seseorang setelah menerima vaksin Covid-19. Disebutkan juga bahwa penyebab seseorang bisa terkena Covid-19 dikarenakan antibodi yang akan menurun dalam beberapa hari sebelum vaksin ke 2.
Dikutip dari cek fakta liputan6.com, dokter sekaligus edukator dan Tim Penanganan Covid-19, Muhamad Fajri Adda'i, menyebut grafik yang diklaim sebagai antibodi seseorang setelah menerima vaksin Covid-19 tersebut tidak benar. Dokter Fajri menjelaskan, "Tidak ada orang yang setelah divaksin Covid-19 misalnya antibodinya malah menjadi mendekati nol. Kalaupun ada itu hanya kasuistik saja seperti orang tersebut sistem imunnya gagal membentuk antibodi tetapi itu bukan konsep secara umum". Dokter Fajri juga mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan meski sudah divaksin Covid-19. Selain itu, hasil penelusuran gambar grafik di internet juga menemukan bahwa grafik tersebut telah sebelumnya diunggah dari suatu laman blogspot di tahun 2017, dan Januari 2020 serta tidak menyebutkan informasi terkait vaksinasi Covid-19.
https://diarychemistry.blogspot.com/2017/08/mekanisme-anti-bodi-sebagai-sistem.html
https://www.elinotes.com/2020/01/pengertian-sel-memory-pada-mahluk-hidup.html?=1
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...