Telah beredar sebuah informasi yang menyebutkan 40 hingga 50 persen karyawan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menolak vaksin Corona. Klaim tersebut ramai beredar di media sosial Facebook.
Berdasarkan penelusuran Kumparan.com yang mengutip dari USA Today, klaim yang menyebutkan sebanyak 40 hingga 50 persen karyawan CDC menolak vaksin Corona adalah tidak benar. Informasi tersebut bersumber dari kesaksian Dr. Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, dan Peter Marks, Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA, dalam sidang senat yang digelar pada 11 Mei 2021 yang membahas terkait penanganan pandemi Corona di Amerika Serikat. Namun, dalam sidang senat tersebut, hal yang dibahas adalah jumlah karyawan yang baru disuntik vaksin, bukan karyawan yang menolak divaksin. Mereka yang sudah divaksin adalah sekitar 60 persen, sebagaimana dijelaskan Fauci dan Marks.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...