Beredar sebuah postingan berbahasa Inggris yang memberikan pernyataan bahwa protein lonjakan dalam vaksin Covid-19 bersifat sitotoksik atau zat yang dapat membunuh dan merusak sel.
Faktanya, pernyataan tersebut dibantah oleh sejumlah ahli. Dilansir dari reuters, para ahli di Meedan Digital Health Lab menyebutkan bahwa sejauh ini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa protein lonjakan yang dibuat dalam tubuh dari vaksin Covid-19 beracun atau merusak organ tubuh. Anna Durbin, Profesor Kesehatan Internasional di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, mengatakan bahwa lonjakan protein itu sendiri tidak sitotoksik. Durbin menjelaskan, ketika kita di vaksinasi, sel menggunakan mRNA untuk membuat protein lonjakan yang menunjukkan sistem kekebalan. Protein lonjakan tidak membunuh sel-sel itu dan tidak sitotoksik. Sel yang merupakan bagian dari sistem kekebalan kemudian melihat protein lonjakan dan mengingatnya sehingga jika ada paparan virus nanti, mereka dapat mengenalinya dan membunuh sel yang terinfeksi.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...