Beredar sebuah unggahan di media sosial yang mengaitkan peningkatan kondisi jantung akibat post-pandemic stress disorder (PPSD) dengan vaksin Covid-19.
Dilansir dari reuters.com, Tahir Hussain, konsultan ahli bedah vaskular di Rumah Sakit Northwick Park di Harrow, London menjelaskan bahwa deskripsi PPSD dan kondisi jantung seseorang tidak terkait dengan vaksin Covid-19. Tidak ada bukti yang mengatakan vaksin Covid-19 menyebabkan PPSD. Lebih lanjut, para dokter menyebut PPSD sebagai efek stres, kecemasan, masalah kesehatan mental, penurunan gerak serta kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat sebagai dampak dari diberlakukanya lockdown. Meski demikian, PPSD belum diakui secara resmi dalam buku pegangan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) dari American Psychiatric Association. Sementara itu, menurut British Heart Foundation, stres dapat meningkatkan penyakit jantung dan gangguan peredaran darah. Namun, kondisi tersebut tidak hanya disebabkan oleh stres tetapi juga terkait kebiasaan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, alkohol, dan kurangnya aktivitas fisik. Hussain menambahkan terinfeksi virus Covid-19 juga memiliki kemungkinan menyebabkan masalah kardiovaskular termasuk serangan jantung, emboli paru dan trombosis vena dalam.
https://www.bhf.org.uk/informationsupport/risk-factors/stress
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...