Beredar sebuah potongan video yang memperlihatkan tayangan wawancara Erick Thohir di acara Mata Najwa yang membahas perihal tercantumnya barcode pada kemasan botol cairan vaksin. Di akhir tayangan video itu tertulis narasi “Covid-19 adalah Certification Of Vaccination Identification by Artificial Intelligence”, yang artinya Covid-19 adalah singkatan dari sertifikasi identifikasi vaksinasi oleh kecerdasan buatan.
Faktanya, tuduhan bahwa Covid-19 merupakan singkatan dari Certification Of Vaccination Identification by Artificial Intelligence adalah keliru. Berdasarkan verifikasi tim fakta Jabar Saber Hoaks yang dilansir dari laman usatoday.com, awalnya, virus Covid-19 baru disebut sebagai "2019 Novel Coronavirus" atau "2019-nCoV." Kemudian pada bulan Februari, WHO menyebutnya sebagai Covid-19. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kata Covid-19 merupakan singkatan dari kata "CO" yang berarti "COrona", "VI" adalah "VIrus", dan "D" adalah “Disease alias penyakit”. Sementara angka “19” menunjukan tahun ditemukannya varian virus tersebut, yakni tahun 2019. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, penyebutan nama khusus itu penting guna mencegah penggunaan nama lain yang dapat tidak akurat atau menstigmatisasi.
https://www.facebook.com/official.jabarsaberhoaks/posts/875341790067075
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...