Beredar di media sosial Facebook sebuah unggahan video terkait potensi bahaya antibody-dependent enhancement (ADE) pada vaksin Covid-19. Dalam video tersebut terdapat penjelasan yang menyebut vaksin akan semakin ganas menyerang tubuh manusia setelah terkena antibodi, hal ini terjadi karena terdapat potensi ADE.
Faktanya, dilansir dari liputan6.com, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac, Kusnandi Rusmil mengatakan bahwa tidak ada fenomena ADE dalam vaksin Covid-19. ADE adalah fenomena reaksi ketika pemberian antibodi (berupa vaksin atau lainnya) menjadi tidak efektif dan malah memperkuat infeksi sehingga muncul suatu kejadian imunopatologis berat. Kusnandi menerangkan fenomena ADE terjadi bila sebuah kuman atau virus memiliki antigen lebih dari satu, sedangkan virus penyebab Covid-19 hanya memiliki satu antigen. Selain itu, dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid menegaskan bahwa fenomena ADE sejauh ini terlihat pada infeksi dengue, tidak pada kandidat vaksin Covid-19.
https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-video-potensi-bahaya-vaksin-covid-19
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...