Sebuah akun Facebook membagikan video yang diklaim Indonesia melakukan serangan ke Australia. Video itu berisi cuplikan-cuplikan video peperangan yang mengakibatkan kerusakan. Pengunggah menyebutkan Indonesia melakukan serangan setelah kalah perang di Canberra. Faktanya, pernyataan tersebut tidak benar.
Narasi dalam video hasil manipulasi teks berita CNN Indonesia dengan judul “Rusia Serang Balik Ukraina Habis-habisan usai Dibuat K.O di Kharkiv.” Pengunggah mengganti kata ‘Rusia’ menjadi ‘Indonesia’ serta kata ‘Ukraina’ menjadi ‘Australia’.
Setelah ditelusuri menggunakan pencarian Yandex, video-video yang ditampilkan adalah cuplikan video dari sumber yang berbeda. Di antaranya video detik-detik proklamasi 17 Agustus di Surabaya pada tahun 2016, video latihan tentara Malaysia pada tahun 2016-2018 di Lapangsasar Kem Gemas, video Rusia membombardir markas Ukraina di Soledar dan video kebakaran area depot minyak di Bryanks Rusia.
Pengunggah menggabungkan video-video tersebut ke dalam satu video berdurasi 8 menit disertai dengan narasi yang tidak benar. Dengan demikian klaim Indonesia melakukan serangan balik ke Australia adalah hoaks kategori konten menyesatkan.
https://www.youtube.com/watch?v=xY1S1kWFpcc
https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=x-gUTKIVvIU
https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=x-gUTKIVvIU
https://www.m24.ru/videos/proisshestviya/25042022/454885
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...