Sebuah unggahan beredar di Facebook yang menyebutkan vaksin Covid-19 dapat menyebabkan gangguan pada otak sehingga membuat lamban berpikir dan sulit menghafal. Unggahan tersebut disertai dengan tangkapan status seseorang yang diklaim merupakan apoteker.
Faktanya, menurut Ahli Patologi Klinis yang juga Direktur RS UNS Tonang Dwi Ardyanto, vaksin Covid-19 menyebabkan gangguan otak seperti lamban berpikir dan sulit menghafal adalah klaim yang tidak benar. lebih lanjut Tonang mencontohkan, program vaksinasi yang sudah berjalan puluhan bahkan ratusan tahun lalu. Yang jelas, anak-anak kita, yang bahkan kurang dari 1 tahun, sudah rutin mendapatkan vaksin termasuk yang metode pembuatannya sama dan sudah terbukti nyata, yaitu inactivated vaccine.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...