Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook, berisi klaim empat tenaga medis Indonesia meninggal dunia usai disuntik vaksin Sinovac. Mereka disebut meninggal dengan penyebab yang sama seperti korban lain di luar negeri, seperti penyakit kardiovaskular (cardiovascular), kelainan darah (blood disorder) dan kerusakan otak (brain damage). Menurut akun tersebut, penyebab meninggalnya seorang dokter di Palembang, Sumatera Selatan, usai disuntik vaksin Covid-19 adalah penyakit jantung. Sementara itu, seorang nakes di Cilacap karena demam berdarah, sedangkan seorang nakes di Blitar karena demam dan sesak napas. Sementara itu Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar meninggal karena sesak nafas.
Faktanya, menurut Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Hindra Irawan Satari, berdasarkan hasil audit tim dari lembaganya, empat nakes itu meninggal bukan karena vaksin Covid-19. Keempatnya meninggal karena beberapa penyebab, mulai dari terinfeksi Covid-19, kekurangan oksigen hingga demam berdarah. Selain itu, Hindra juga menjelaskan bahwa cardiovascular, blood disorder dan brain damage bukan penyakit yang disebabkan oleh vaksin Covid-19.
https://cekfakta.tempo.co/fakta/1268/keliru-klaim-empat-nakes-ini-meninggal-karena-vaksin-covid-19
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...