Beredar melalui Whatsapp video memperlihatkan seorang pria berbaju hitam, tengah terkapar di tanah dan tidak sadarkan diri. Kemudian tampak pula seorang pria lainnya sedang melakukan resusitasi jantung, cardiopulmonary resuscitation (CPR), pada pria yang tidak sadarkan diri itu. Video tersebut beredar disertai dengan narasi yang menyebutkan bahwa pesepeda yang terkapar itu merupakan anak dari pemilik usaha Bakmi Toko Tiga dan meninggal karena memakai masker saat bersepeda di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Faktanya, Kepala Kepolisian Sektor Gambir, Ajun Komisaris Besar Kade Budiyarta membenarkan seorang pesepeda berinisial H, 48 tahun, meninggal di Monas pada Senin 25 Mei 2020 lalu. Namun, Budi membantah kalau H meninggal karena menggunakan masker saat berolahraga seperti informasi yang beredar. Menurut Budi, H meninggal karena serangan jantung. Informasi tersebut sudah dipastikan oleh Dokter dan keluarganya juga mengatakan bahwa H memang punya riwayat jantung.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...