Beredar sebuah unggahan video di media sosial Twitter dengan klaim yang menyebut bahwa sejumlah vaksin seperti Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna merupakan vaksin yang berafiliasi dengan bluetooth support 5G, kecuali Sinovac.
Faktanya, klaim tersebut adalah salah. Dilansir dari politifact.com, bahan yang digunakan pada vaksin Astrazeneca dapat dilihat pada website Vaccine Knowledge Project dari Oxford University dan tidak terdapat bahan apapun yang dapat menimbulkan sinyal bluetooth ataupun 5G berupa chip. Pelacak yang terdapat pada vaksin bukanlah berada di dalam vaksin itu sendiri, melainkan pada kotak pengiriman vaksin untuk mencegah pencurian. Lebih lanjut, Dr. Paul Offit dari vaksinologi University of Pennsylvania menjelaskan bahwa microchip pada vaksin tidak memungkinkan karena pada umumnya microchip berukuran sekitar 0,5 inci sehingga tidak akan bisa melewati jarum suntik. Adapun perangkat dengan koneksi bluetooth sebagaimana terdapat dalam video juga dapat dimodifikasi namanya oleh pemilik perangkat, sehingga video tersebut tidak memiliki bukti yang kuat serta tidak berdasar.
https://factcheck.afp.com/false-magnetic-claims-circulate-online-about-astrazeneca-vaccine
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...