Beredar sebuah unggahan berisi gambar dokumen pendaftaran paten vaksin Covid-19 di Amerika Serikat. Konten tersebut disertai klaim bahwa vaksin Pfizer digunakan untuk melacak manusia di seluruh dunia yang telah divaksin melalui jaringan seluler dan satelit serta senyawa graphene oxide.
Faktanya, klaim tersebut adalah keliru. Dilansir dari AFP, Peneliti Dewan Nasional untuk Penelitian Ilmiah dan Teknis (CONICET) Argentina, Maria Victoria Sanchez, mengatakan dokumen tersebut tidak menyebutkan adanya pelacakan orang menggunakan pelacak yang ditemukan dalam vaksin Pfizer. Adapun bahan senyawa graphene oxide juga tidak ditemukan dalam kandungan semua jenis vaksin Covid-19. Juru bicara Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) juga menegaskan bahwa tidak ada satupun vaksin Covid-19 yang disahkan atau disetujui oleh FDA yang mengandung perangkat pelacak.
https://factcheck.afp.com/http%253A%252F%252Fdoc.afp.com%252F9R333L-1
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...