Beredar di media sosial Twitter sebuah kabar Bandara Kualanamu akan dijual. Dalam postingannya dikatakan bahwa kerja sama ini sama dengan menjual atau menggadaikan saham. Perdebatan di media sosial terjadi dikarenakan kemitraan PT Angkasa Pura II dengan operator bandara asal India, GMR Airports Consortium untuk pengelolaan Bandara Kualanamu.
Faktanya, menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, PT Angkasa Pura II menjadi pemegang saham mayoritas di PT Angkasa Pura Aviasi dan sisanya mitra strategis. Dilansir dari detik.com, menurut Direktur Transformasi dan Portofolio Strategis PT Angkasa Pura II Armand Hermawan mengatakan, kemitraan strategis ini bukan transaksi penjualan saham atau penjualan aset Bandara Internasional Kualanamu. GMR Airports Consortium disebut memegang 49% saham Bandara Kualanamu. Lewat kerja sama ini, pengelolaan akan dilakukan bersama selama 25 tahun. Setelah 25 tahun, aset tersebut akan dikembalikan ke PT Angkasa Pura II. Lanjutnya, aset tersebut tetap milik PT Angkasa Pura II, bukan dijual.
https://www.instagram.com/p/CW3Ifs_BwM0/?utm_medium=share_sheet
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...