Beredar sebuah unggahan di media sosial yang mengeklaim bahwa penelitian terbaru menunjukkan risiko miokarditis lima kali lebih tinggi setelah vaksinasi Covid-19 daripada saat terinfeksi Covid-19.
Faktanya, klaim bahwa risiko miokarditis lima kali lebih tinggi setelah vaksinasi Covid-19 yang diinterpretasikan dari penelitian tersebut adalah keliru. Dilansir dari Agence France-Presse (AFP), Anders Husby dari Statens Serum Institute selaku peneliti menjelaskan "Naskah kami tidak menghitung risiko miokarditis dengan berbagai jenis paparan. Naskah kami saat ini menyelidiki hasil klinis dari kasus miokarditis." Lebih lanjut, para peneliti dalam makalah tersebut justru menjelaskan bahwa pasien dengan miokarditis setelah vaksinasi Covid-19 mengalami penurunan risiko gagal jantung secara signifikan pada 90 hari setelah masuk ke rumah sakit karena miokarditis. Sebaliknya, para peneliti menemukan peningkatan risiko gagal jantung yang tidak signifikan pada 90 hari pada pasien dengan miokarditis yang terkait dengan penyakit Covid-19 bukan efek vaksin Covid-19.
https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.338Y47M
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...