Beredar sebuah pesan berantai WhatsApp yang menyebutkan terdapat ratusan WNI tertahan di bus karena tidak dapat masuk ke RSDC Wisma Atlet akibat lockdown setelah ditemukan ada yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron. Disebutkan bahwa ratusan WNI tersebut merupakan warga yang harus dikarantina setelah pulang dari luar negeri, namun tidak diizinkan untuk melakukan karantina di hotel ataupun karantina mandiri. Pada narasinya juga dituliskan bahwa kondisi para WNI kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya selama 4 hari di bus dan akhirnya para WNI tersebut berkeliaran untuk memenuhi kebutuhan pribadinya tanpa diketahui bahwa WNI tersebut terinfeksi virus Covid-19 atau tidak.
Berdasarkan klarifikasi dari Juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dijelaskan bahwa informasi yang menyebut para WNI tertahan di bus selama 4 hari tersebut adalah tidak benar. dr. Nadia menuturkan bahwa kurang dari 24 jam setelah mendarat, para WNI sudah dapat menempati ruangan karantinanya. Dan tidak ada bentuk penolakan bagi para WNI untuk melaksanakan karantina di hotel maupun secara mandiri.
KlarifikasilangsungJuruBicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...