Sebuah tautan artikel dengan judul "Pihak Istana Tegaskan Warga Tionghoa Bisa Jadi Presiden" diketahui beredar luas di sejumlah platform media sosial. Unggahan itu lantas menuai perdebatan sejumlah netizen atas pernyataan yang seolah-olah diungkapkan oleh juru bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, bahwa warga Tionghoa bisa menjadi presiden.
Faktanya, setelah ditelusuri ternyata artikel tersebut melansir artikel news.detik.com dan mengubah judulnya. Diketahui artikel asli diunggah pada 7 Februari 2020 dengan judul "Hadiri Cap Go Meh, Jubir Presiden: Istilah Pribumi Sudah Tak Ada di RI". Fadjroel Rachman sama sekali tidak menyebut warga Tionghoa bisa jadi presiden. Ia menegaskan bahwa sudah tidak ada lagi istilah pribumi, yang ada adalah warga negara Indonesia.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...