Beredar postingan di Facebook yang menjelaskan penggunan Tik Tok untuk pembangunan kamp konsentrasi muslim Uighur di China. Dalam postingan tersebut juga memasukan link berita dari CNN Indonesia untuk mengaitkan dengan postingan yang dibahas.
Faktanya berdasarkan hasil penelusuran bahwa klaim tersebut tidak benar. Dalam postingan tersebut terdapat nama Fira Aziz, wartawan Amerika Serikat yang disebut melakukan kunjungan ke kantor Tik Tok di China, namun tidak ditemukan dalam platform database jurnalis PressHunt dan PressFarm. Sementara lewat penelusuran dengan kata kunci Fira Aziz merujuk kepada Feroza Aziz, seorang remaja Amerika Serikat yang sempat viral karena mengkritik perlakuan terhadap muslim Uyghur di China. Selain itu, link berita CNN Indonesia yang dikutip tidak memiliki kaitan dengan isi yang dibahas dalam konten tersebut. Link berita tersebut membahas laporan dari Wall Street Journal (WSJ) yang menyebut China membujuk ormas Islam agar tidak lagi mengkritik dugaan persekusi terhadap muslim Uyghur lewat sejumlah bantuan dan menjawab kritik yang dilayangkan lewat Kedutaan Besar China di Jakarta. Sehingga, link berita yang dicantumkan tidak mendukung klaim dari konten tersebut.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...