Beredar sebuah unggahan narasi yang mengklaim bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan angka kematian 174 kali lebih tinggi pada anak-anak dibandingkan dengan kematian akibat tertular virus Covid-19 itu sendiri.
Dilansir dari reuters.com, klaim yang menyebut vaksin Covid-19 menyebabkan angka kematian 174 kali lebih tinggi pada anak-anak dibandingkan dengan kematian akibat tertular virus, sama sekali tidak didukung dan belum dikonfirmasi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau produsen vaksin. Sebagai contoh, Keanna Ghazvini, Senior Associate of Global Media Relations Pfizer, mengatakan tidak ditemukan adanya kasus kematian dalam uji coba vaksin Pfizer pada anak-anak berusia 12-15 tahun, yang melibatkan 2260 peserta. Selanjutnya, tidak juga ditemukan kasus kematian yang dilaporkan dalam percobaan Moderna pada remaja berusia 12-17, yang melibatkan 3.732 peserta. Data tersebut secara tidak langsung menyanggah klaim yang beredar.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...