Beredar di media sosial Facebook sebuah video dengan narasi berbahasa Inggris dan takarir berbahasa Indonesia yang mengklaim bahwa penyintas Covid-19 atau orang yang telah terinfeksi Covid-19 tidak perlu divaksin karena memiliki kekebalan natural. Akun tersebut merujuk pada sebuah riset yang dilakukan di Qatar dan mengklaim hasil riset itu menyebut kasus penyintas Covid-19 yang kembali terinfeksi Covid-19 sangat sedikit.
Dilansir dari medcom.id, klaim bahwa penyintas Covid-19 tidak perlu divaksin karena sudah memiliki kekebalan natural adalah salah. Faktanya, tidak ada hasil riset yang menjamin kekebalan natural itu bisa bertahan dalam waktu yang lama atau bahkan abadi. Penyintas Covid-19 memang memiliki kekebalan tubuh alami, namun kekebalan itu akan menurun atau hilang setelah dua atau tiga bulan. Merujuk pada riset yang dijadikan dasar klaim unggahan video di atas, tidak ditemukan jaminan waktu kekebalan tubuh penyintas. Riset itu pun tidak menjadikan penyintas Covid-19 yang divaksinasi sebagai objek penelitian. Sehingga tidak bisa dibandingkan kekebalan tubuh penyintas Covid-19 tanpa vaksinasi dengan mereka yang sudah divaksin.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...