Beredar sebuah narasi di media sosial memuat informasi bahwa Pfizer dan WHO bekerjasama memunculkan varian Omicron sebagai hukuman untuk Afrika Selatan. Disebutkan bahwa hukuman tersebut dikarenakan Afrika Selatan menolak pengiriman vaksin Pfizer.
Dilansir dari jalahoaks.jakarta.go.id, informasi bahwa Pfizer dan WHO bekerjasama memunculkan varian Omicron sebagai hukuman untuk Afrika Selatan tersebut tidak benar. Tidak ada bukti kuat terkait hal tersebut. Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Afrika, John Nkengasong mengatakan bahwa mengidentifikasi sebuah virus atau sebuah varian baru di suatu lokasi bukan berarti virus itu berasal dari sana. Michael Head, peneliti senior kesehatan global di Universitas Southampton kepada CNN dalam wawancara via telepon mengatakan kemunculan varian Omicron bisa jadi konsekuensi dari wabah dimana pemantauan genomik tidak banyak bisa dilakukan dan tingkat vaksinasi yang rendah.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...