Beredar sebuah unggahan di media sosial Instagram dengan narasi yang mengklaim bahwa penyakit polio bukan disebabkan oleh virus, melainkan penggunaan pestisida diklorodifeniltrikloroetana (DDT).
Dilansir dari kompas.com, yang juga mengutip dari Agence France-Presses (AFP), menyebut bahwa klaim tersebut keliru. Faktanya, penyakit polio sudah ada lebih dahulu dibandingkan pestisida DDT. Penelitian medis tentang polio pun telah dimulai sejak abad ke-19. Pada tahun 1908, dua ilmuwan Austria mengidentifikasi penyebab polio, yakni karena virus. Sedangkan, pestisida DDT baru dikembangkan pada tahun 1940-an. Wabah polio sering terjadi pada awal abad ke-20. Vincent Racaniello, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi Universitas Columbia yang telah mempelajari polio selama lebih dari 40 tahun mengatakan bahwa tidak ada hubungannya antara polio dengan pestisida DDT. Meski begitu, Amerika Serikat telah melarang DDT pada tahun 1972.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...