[Disinformasi] Data Pfizer 6 Bulan Menunjukkan Vaksin Lebih Banyak Sebabkan Penyakit daripada Manfaatnya

21 Januari 2022 | 580 Kali | Dedi Kerta Sujaya

Data Pfizer 6 Bulan Menunjukkan Vaksin Lebih Banyak Sebabkan Penyakit daripada Manfaatnya

Penjelasan :

Beredar sebuah gambar tangkapan layar dari sebuah headline artikel yang menyebut bahwa data penelitian Pfizer selama enam bulan menunjukkan bahwa vaksin lebih banyak menyebabkan penyakit daripada manfaatnya.

Dilansir dari politifact.com, data aktual dari Pfizer tidak mendukung klaim tersebut. Lebih lanjut Dr. Matthew Laurens dari Pusat Pengembangan Vaksin dan Kesehatan Global di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland menyatakan bahwa artikel tersebut salah dalam menafsirkan data Pfizer. Adapun data penelitian sebenarnya telah dilaporkan dalam studi New England Journal of Medicine. Penelitian itu melibatkan sekitar 46.000 orang dari Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, Jerman dan Turki. Setengahnya menerima vaksin Pfizer dan setengahnya lagi menerima plasebo. Para peserta diperiksa setelah enam bulan. Hasilnya antara lain, vaksin terbukti aman dan memiliki profil efek samping yang dapat diterima. Meski beberapa peserta memiliki efek samping yang menyebabkan penarikan dari uji coba. Namun kemanjuran vaksin terhadap Covid-19 adalah 91,3% melalui enam bulan masa tindak lanjut. Artinya, hanya 77 kasus yang terdeteksi pada penerima vaksin setelah dosis kedua, dibandingkan dengan 850 kasus pada penerima plasebo. Terakhir, tidak ada laporan kematian dalam penelitian tersebut.


Link Sumber

https://www.politifact.com/factchecks/2022/jan/03/blog-posting/claim-pfizer-data-shows-vaccine-does-more-harm-goo/

https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa2110345

Share Berita Ini :


Sekretariat CIRT Buleleng

Jalan Pahlawan No.1 - Singaraja
Kabupaten Buleleng
Bali

Sosial Media
Tentang Kami

Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...