Beredar narasi di media sosial Facebook yang menyebut adanya varian baru virus Corona penyebab Covid-19 bernama NeoCov. Disebutkan bahwa varian terbaru ini diumumkan oleh Cina.
Dilansir dari kompas.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa NeoCov bukanlah varian baru dari virus Corona. NeoCov dilaporkan oleh para peneliti Cina dalam sebuah studi di jurnal "BioRxiv" yang belum mendapat tinjauan dari rekan sejawat (peer review). NeoCoV berasal dari jenis virus Corona yang berbeda yang terkait dengan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV), yaitu penyakit yang menyerang saluran pernapasan. "Dia adalah bentuk virus lain kerabat MERS-CoV. Ini baru ditemukan di kelelawar dan belum ada penularan di manusia. Jadi bukan varian baru dari Covid," kata Nadia. Adapun MERS-CoV dan Covid-19 merupakan penyakit yang berbeda, meskipun sama-sama dari virus Corona. Selanjutnya, mengutip dari independent.co.uk, menurut WHO, MERS-CoV telah diidentifikasi pada unta berpunuk satu di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika dan Asia Selatan. Sementara, NeoCov adalah kerabat MERS-CoV, yang selama ini disebut ditemukan pada kelelawar.
https://www.independent.co.uk/news/science/what-is-neocov-coronavirus-bats-covid-b2002785.html
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...