Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa alat tes usap hidung yang digunakan dalam tes Covid-19 mengandung lithium. Lithium disebut digunakan sebagai mood stabilizer untuk mengobati gangguan bipolar. Efek sampingnya bisa termasuk mual, diare, mulut kering, tangan gemetar, dan mengantuk.
Dilansir dari reuters.com, Juru Bicara Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menegaskan bahwa alat usap hidung yang digunakan untuk menguji Covid-19 tidak mengandung lithium. Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) turut mengatakan tidak mungkin ada lithium dalam alat tes swab Covid-19. Adapun perangkat medis yang disetujui untuk tes Covid-19 adalah yang memiliki tanda 'CE' atau 'UKCA' pada kemasannya, telah mengikuti persyaratan peraturan perangkat medis dan dianggap aman untuk digunakan. Lebih lanjut, Dr. Alexander Edwards, profesor di bidang teknologi biomedis di University of Reading mengatakan sumber kebingungan mungkin bermula dari penggunaan "Lithium Heparin" di beberapa tabung pengumpulan darah pada tes antibodi. Namun, meski begitu Lithium Heparin yang digunakan dalam tabung pengumpulan tes antibodi tidak akan bersentuhan langsung dengan pengguna.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...