Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) menggunakan burung untuk mengirim virus cacar monyet ke wilayah Asia. Unggahan tersebut juga menyebutkan untuk berhati-hati jika melihat burung yang tidak bisa terbang dan berjalan karena dianggap dapat menularkan cacar monyet.
Faktanya, dilansir dari liputan6.com, cacar monyet teridentifikasi pertama kali menyerang manusia pada tahun 1970 di Kongo. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sama sekali tidak menyebutkan burung sebagai salah satu hewan penyebab penyebaran virus cacar monyet. Hanya saja, mereka mengimbau agar masyarakat mengurangi kontak fisik dengan hewan liar, terutama yang sedang sakit atau sudah mati. Sejalan dengan WHO, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga menyebutkan bahwa jenis unggas dan reptil sangat kecil kemungkinannya terpapar virus cacar monyet.
https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/veterinarian/monkeypox-in-animals.html
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...