Beredar sebuah video sekelompok orang tengah melakukan scan QR pada lengan seseorang. Unggahan berbahasa asing tersebut disertai klaim bahwa terdapat kode QR pada lengan tepat di bekas suntikan vaksin Covid-19.
Dilansir dari reuters.com, klaim tersebut salah. Louis-James Davis, pendiri perusahaan teknologi pemindaian kode VCode dan pencipta paspor kesehatan digital untuk mengatasi pandemi, mengatakan bahwa vaksin tidak dapat digunakan untuk menyuntikkan informasi yang bersifat individu. Dia menambahkan bahwa kode QR adalah simbol visual dan hanya akan beroperasi dalam bentuk tato atau tanda fisik lainnya. Terkait dengan video yang beredar tersebut, Davis berkata video itu kemungkinan menggunakan pembaca QR Near Field Communication (NFC) gabungan yang bisa mengambil tag NFC di pakaian pada jarak dekat. Sementara itu, orang yang merekam video asli mengakui bahwa mereka telah menggunakan sebuah aplikasi saat membuat video tersebut.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...