Sebuah unggahan di media sosial mengklaim bahwa infeksi Covid-19 tanpa gejala sama dengan benar-benar sehat dan tidak ada bahaya yang terkait. Jika ada kasus tanpa gejala, unggahan tersebut mengklaim bahwa hasil test positif berarti dimanipulasi.
Namun, klaim tersebut salah. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang awalnya tidak memiliki gejala Covid-19 kemudian dapat mengembangkan dampak yang berkepanjangan baik bagi dirinya sendiri atau pun orang lain yang tertular karena tidak sadar. Dalam hal ini, mereka tidak memiliki gejala pada tahap penyakit akut, namun nantinya dapat mengembangkan gejala Covid-19 yang lama (Long Covid).
Studi lain yang dirilis pada Januari 2021 menemukan bahwa penyakit dengan infeksi awal ringan atau tanpa gejala mengalami kasus komplikasi medis lama setelah infeksi mereda.
Kemudian, baru-baru ini sebuah studi pada Desember 2021 menjelaskan bahwa varian Omicron lebih banyak menginfeksi tanpa gelaja dibandingan dengan varian Covid-19 lainnya.
Dengan demikian, klaim bahwa pasien Covid-19 tanpa gejala berarti sehat dan mendapatkan hasil test positif palsu adalah informasi yang salah dan termasuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33391730/
https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2021.12.20.21268130v1
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...