Beredar sebuah video yang berisi narasi bahwa orang-orang yang pernah menderita kanker di masa lalu, kemudian mereka mendapatkan vaksin Covid-19, maka mereka akan kambuh lagi dua hingga tiga, empat bulan kemudian dengan kondisi jauh lebih buruk.
Faktanya, dilansir dari politifact.com, Dr. Steven Pergam, salah satu ketua komite Jaringan Kanker Komprehensif Nasional yang mengembangkan rekomendasi tentang vaksinasi Covid-19 pada pasien kanker, menyebut bahwa tidak ada data yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan kekambuhan kanker. Dr. Samuel Godfrey, ketua tim informasi penelitian di Cancer Research UK, juga menyebut kalaupun ada beberapa orang mengalami kekambuhan kanker sekitar waktu setelah vaksinasi, itu tidak berarti vaksin menyebabkan kanker. Lebih lanjut, vaksin mRNA Covid-19 bekerja dengan menginstruksikan sel untuk membuat versi protein lonjakan yang tidak berbahaya yang ditemukan di permukaan virus corona, sehingga sistem kekebalan dapat mengenali protein tersebut dan memasang respons antibodi terhadap virus jika terjadi infeksi di masa mendatang. Instruksi tersebut tidak berinteraksi dengan DNA anda atau mengubah gen dan karena itu tidak dapat menyebabkan kanker. Meski begitu praktisi mengatakan bahwa orang yang menerima pemeriksaan kanker sesaat setelah vaksinasi harus memberi tahu penyedia layanan kesehatan mereka tentang vaksinasi yang baru saja mereka terima.
https://www.cancerresearchuk.org/get-involved/volunteer/about-cancer-research-uk
https://www.cancer.gov/about-cancer/coronavirus/covid-19-vaccines-people-with-cancer
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...