Beredar sebuah gambar yang diklaim sebagai gambaran gumpalan darah raksasa yang disebabkan oleh vaksin Covid-19.
Faktanya, gambar tersebut bukanlah gambar yang berkaitan dengan efek vaksin Covid-19. Dilansir dari Agence France-Presse (AFP), hasil pencarian gambar menunjukkan bahwa foto tersebut pertama kali dimuat dalam The New England Journal of Medicine pada tahun 2018. Gambar tersebut menggambarkan gumpalan darah yang dibatukkan seorang pria berusia 36 tahun setelah dia dimasukkan ke unit perawatan intensif dengan eksaserbasi akut gagal jantung kronis. Woodard, asisten profesor bedah di Yale School of Medicine melalui AFP menegaskan bahwa foto itu diambil pada tahun 2018 dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan vaksin Covid-19.
https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.338W4BV
https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMicm1806493
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...