Beredar sebuah unggahan foto di media sosial Facebook yang menampilkan data rencana vaksin oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan tingkat autisme pada 1983, 2013, dan 2018. Unggahan itu disertai keterangan bahwa vaksin Covid-19 dan autisme memiliki hubungan kausalitas.
Dilansir dari turnbackhoax.id yang juga mengutip dari publichealth.org, informasi tersebut adalah keliru. Menurut hasil penelitian yang ditulis Public Health, premis vaksin menyebabkan autisme sudah terpatahkan sebelumnya. Tidak ditemukan hubungan antara vaksin apa pun termasuk vaksin Covid-19 dan kemungkinan mengembangkan autisme. Selain itu, vaksin yang direncanakan untuk diproduksi oleh CDC telah melalui proses pemeriksaan dan penilaian yang ketat oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. CDC harus menyerahkan Biological License Application (BLA) kepada FDA sebelum vaksin diizinkan untuk diproduksi. Hal itu meliputi data pre-clinical dan clininal, detail mengenai proses pembuatan vaksin, dan informasi mengenai fasilitas yang digunakan dalam proses pembuatannya. FDA juga mewajibkan proses percobaan yang ketat yang melibatkan paling sedikit 1.000 partisipan.
https://www.publichealth.org/public-awareness/understanding-vaccines/vaccine-myths-debunked/
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...