Beredar unggahan video di media sosial Facebook dengan narasi yang menyebutkan Pemerintah Uganda menguburkan peti mati kosong agar tampak seperti pemakaman pasien Covid-19. Bahkan, dalam caption unggahan itu menyebut bahwa terjadi kegiatan perdagangan organ manusia yang dilakukan kepada korban pasien Covid-19, sehingga tidak ada tubuh mayat dalam peti mati tersebut.
Faktanya, dilansir dari laman kumparan.com yang mengutip dari AFP Fact Check, unggahan video dengan klaim bahwa Pemerintah Uganda telah menguburkan sebuah peti mati kosong korban virus Corona adalah tidak benar. Masika Immaculate, putri dari mendiang yang dikuburkan dalam video tersebut, mengatakan kepada AFP bahwa ayahnya dinyatakan positif Covid-19 sebelum meninggal dunia. Namun, penduduk desa mengganggu proses pemakaman dan memaksa untuk melihat isi peti mati yang bertentangan dengan keinginan keluarga. Saat dibuka, jenazah ayahnya masih utuh dan tidak seperti klaim yang beredar.
https://factcheck.afp.com/http%253A%252F%252Fdoc.afp.com%252F9DG9KL-1
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...