Beredar sebuah unggahan di media sosial Instagram yang menyebut bahwa vaksin Covid-19 mengandung bahan berbahaya seperti MSG, fenoksietanol, aluminium, formalin, polisorbat 20 dan 80, thimerosal atau merkuri, serta jaringan hewan dan sel diploid manusia dari janin. Klaim tersebut disertai dengan foto yang menunjukkan tangan seseorang yang memegang botol vaksin Covid-19 buatan Sinovac, CoronaVac.
Dilansir dari cekfakta.tempo.co, klaim bahwa vaksin Covid-19 mengandung MSG, formalin, dan bahan-bahan berbahaya lainnya adalah keliru. WHO menyatakan bahwa vaksin Covid-19 secara umum mengandung fragmen-fragmen kecil dari organisme penyebab penyakit yang disasar oleh vaksin tersebut serta bahan-bahan lain untuk menjaga keamanan dan efektivitas vaksin, seperti antigen, pengawet, stabilisator, surfaktan, residu, dan adjuvan. Selanjutnya, dikutip dari CNN Indonesia, Corporate Secretary Bio Farma Bambang Herianto mengatakan pihaknya selalu memastikan bahwa vaksin Sinovac tidak mengandung bahan-bahan seperti boraks, formalin, ataupun merkuri. Adapun bahan yang tertera dalam kemasan vaksin Sinovac yakni aluminium hydroxide, disodium hydrogen phosphate, sodium dihydrogen phosphate, dan sodium chloride. Menurut penjelasan ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo, empat bahan kimia yang tertera dalam kemasan tersebut digunakan sebagai penstabil tingkat keasaman (pH) agar pH vaksin tetap berada dalam kisaran pH darah, yakni sekitar 7,3-7,4.
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...