Beredar di media sosial Twitter, sebuah unggahan artikel disertai dengan informasi bahwa beberapa vaksin Covid-19 dan vaksin cacar dapat meningkatkan risiko terpapar Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Dilansir dari cekfakta.tempo.co yang mengutip dari Reuters, informasi yang mengatakan bahwa vaksin Covid-19 dan vaksin cacar dapat meningkatkan risiko terpapar HIV/AIDS merupakan informasi yang sempat beredar pada 2020. Saat itu, beberapa pengguna media sosial merujuk kepada surat sekelompok peneliti di The Lancet pada 19 Oktober 2020 yang menyebutkan beberapa vaksin Covid-19 dapat meningkatkan risiko infeksi HIV. Melalui surel kepada Reuters, Direktur Institut HIV di Universitas California San Diego Douglas Richman mengungkapkan bahwa klaim vaksin Covid-19 dapat menyebabkan HIV merupakan klaim yang tidak berdasar. Sementara itu, dilansir dari usatoday.com, para ahli di Meedan's Health Desk bahkan tidak menemukan adanya bukti dari uji klinis vaksin Covid-19 atau data tindak lanjut terkontrol yang menghubungkan vaksin Covid-19 dapat meningkatkan risiko kanker atau HIV/AIDS.
https://www.reuters.com/article/factcheck-hiv-ad5-idUSL1N2UT26L
Program inovasi Bidang Persandian berbasis kinerja utama dan unggulan Dinas Kominfo dan Persandian Kab. Buleleng adalah Satgas Cyber Incident Response Team (CIRT) merupakan tim kolaborasi yang bersinergi dalam merespon cepat penanganan kejahatan siber untuk mengawal pimpinan dan generasi millenial dari selengkapnya...